Pages

Minggu, 24 Maret 2013

Kisi-kisi US Pendidikan Agama Islam 2013


1.       Perilaku Terpuji
·         Tawadhu: Rendah Hati
·         Taat:  menaati
·         Sabar

2.       Perilaku Terpuji
·         Kerja Keras:  Sikap kerja yang penuh dengan motivasi untuk mendapatkan yg dicita-citakan
·         Ulet: Tidak mudah menyerah jika mengalami kegagalan
·         Tekun: Bersungguh-sungguh dan terus menerus bekerja meskipun mendapat kesulitan
·         Teliti: Berhati-hati dan tidak gegabah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan

3.       Ciri perilaku Zuhud dan Tawakal
·         Zuhud:
ü  Pengabdian kepada Allah tidak terpengaruh harta duniawi
ü  Lebih Mengutamakan Akhirat daripada dunia
ü  Harta dunia bukan sbg tujuan tapi sekedar sarana hidup
·         Tawakal:
ü  Tidak berkeluh kesah
ü  Menyerahkan dirinya atas semua keputusan kpd Allah SWT
ü  Terus berikhtiar

4.       Adab Makan dan Minum
·         Sebelum:
ü  Mencuci Tangan
ü  Duduk dengan baik
ü  Berdoa sebelum makan dan minum
·         Saat makan:
ü  Jangan mencela makanan
ü  Jangan makan terburu-buru
ü  Makan dan minum menggunakan tangan kanan
ü  Menyantap makanan yang paling dekat
ü  Menghabiskan makanan
ü  Tidak langsung menghabiskan minuman dalam jumlah tertentu Nabi memberi contoh : bahwa apabila minum satu gelas, hendaklah dua atau tiga kali, mulailah dengan bacaan basmalah dan akhiri dengan hamdalah
ü  Tidak menup-niup makanan
·         Setelah:
ü  Membersihkan tangan dan mulut sesudah makan
ü  Berdoa setelah makan dan minum

5.       Manfaat Perilaku Terpuji
·         Qanaah:
ü  Mendidik pola hidup sederhana
ü   Mendidik perilaku yang ikhlas terhadap segala kejadian
ü   Meningkatkan keimanan, ketakwaan dan tawakkal
ü  Meningkatkan rasa syukur kepada Allah swt
·         Tasamuh:
ü  Menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam pergaulan antar sesama umat manusia
ü  Memperbanyak persaudaraan dan persahabatan
ü  Menunjukkan jiwa besar yang mau mengalah untuk kepentingan bersama
6.       Contoh Perilaku Qanaah dan Tasamuh
·         Qanaah: Qana‟ah artinya sikap merasa cukup atau menerima apa adanya terhadap segala usaha yang telah dilaksanakannya.
·         Tasamuh: Pada saat bulan Ramadhan, warung makan Bu Sumini menutup warungnya selama sebulan penuh. Karena warungnya berada di sekitar masjid. Untuk menghormati umat Islam yang sedang menjalankan puasa, ia kemudian bekerja di tempat lain




7.       Ciri Tasamuh:



8.       Cara menghindari ananiah, Ghadab, hasad, namimah
·         Ananiah:
ü  Sadar bahwa ananiah akan berbahaya untuk dirinya sendiri dan orang lain.
ü  Ingat, bahwa ananiah adalah penyakit hati, tiada seorang pun yang dapat menyembuhkan kecuali dirinya sendiri.
ü  Menyadari bahwa manusia mempunyai hak dan martabat yang sama
·         Ghadab:
ü  Sadarilah bahwa ghadab menjadi sumber mara bahaya
ü   Tanam dan tumbuh kembangkanlah sifat sabar, karena orang yang sabar akan disayang Allah Swt.
ü  Berusaha untuk mengoreksi kekurangan dan kesalahannya sendiri
ü  Melatih diri untuk dapat memiliki banyak kesabaran.
·         Hasad:
ü  Menyadari bahwa keberuntungan masing-masing orang tidak sama
ü   Mensyukuri atas nikmat yang diterimanya meskipun tidak sama yang dimiliki orang lain
ü  Menyadari bahwa kalau diri kita dibenci orang lain juga tidak merasa senang
·         Namimah:
ü  Selalu meneliti kebenaran informasi yang didengarnya
ü    Menyadari bahwa diri kita juga tidak suka apabila diadu domba dengan orang lain
9.       Akibat Dendam dan Munafik
·         Dendam:


·         Munafik

10.   SIkap untuk menghindari takabur:

11.   Sebab-sebab mandi wajib:
·         -Bersetubuh      -keluar mani       -haid
 - nifas                   -melahirkan       -meninggal dunia.


12.    Rukun Khutbah:
·         Membaca puji  pujian kepada Allah SWT
·         Membaca Syahadat
·         Membaca Salawat atas Nabi Muhammad SAW
·         Berwasiat takwa keapada para jamaah
·         Membaca ayat Al Qur’an pada salah satu dari 2 khutbah
·         Berdoa bagi mukminin mukminat pada khutbah ke 2
13.   Menentukan sujud yang relevan

14.   Shalat sunnah yang dilakukan secara berjamaah
·         Shalat Iedul Fitri
·         Shalat iedul adha
·         Shalat kusuf dan khusuf
·         Shalat Istisqa
15.   Menentukan besarnya zakat fitrah
·         Ukuran jumlah yang dibayarkan zakat fithrah sebanyak satu sha’ sama dengan 3,5 liter (2,5 kg) beras

16.   Tata Cara Menyembelih hewan kurban
·         Menajamkan alat penyembelihan.Menghadap qiblat baik penyembelih maupun binatang yang akan di sembelih.
·         Digulingkan ke tulang rusuknya yang sebelah kiri agar mudah dalam penyembelihan.
·         Menyembelih sebaiknya di pangkal leher, memotong urat nadi dan tenggorokan agar segera mati.
·         Dilonggarkan semua tali ikatan supaya bebas bergerak dan tidak ada unsur penyiksaan terhadap binatang yang akan di sembelih.
·         Membaca basmalah, takbir dan shalawat atas Nabi Muhammad SAW

17.   Syarat Wajib Puasa
·         Beragama islam dan beriman.
·          Sehat jasmani dan rohani.
·          Sudah akhil baligh.
·         Tidak berhalangan dalam syar’i.
18.   Waktu yang diharamkan untuk puasa
·         hari raya idul fitri (1syawal )
·          hari raya idul adha / idul kurban ( 10 dzulhijah)
·         hari tasyrik (11-13 dzulhijah).
19.   Waktu Puasa Sunnah
·         puasa senin dan kamis
·         puasa syawal 6 hari
·         puasa qomariah
·          puasa ‘arofah

20.   Tata Cara menyembelih hewan

21.   Hewan yang dapat digunakan untuk berkurban
-Kambing             -Unta
-Domba                                -Sapi/Kerbau

22.   Waktu pelaksanaan aqiqah:        7 hari sesudah kelahiran, apabila pada waktu tersebut, orang tua si bayi belum mampu melaksanakannya, maka boleh dihari lain sebelum anak tersebut baligh / dewasa.

23.   Amalan Haji:
·         Syarat Wajib Haji:
ü  Islam
ü  Akhil Baligh
ü  Berakal (Tidak Gila)
ü  Merdeka (bukan budak)
ü  Mampu
·         Rukun Haji:
ü  Ihram
ü  Wukuf di Padang Arafah
ü  Thawaf Ifadah
ü  Sai antara Shafa-Marwah
ü  Mencukur 3 helai rambut (Tahallul)
ü  Tertib
·         Wajib Haji:
ü  Memulai Ihram dari miqat
ü  Melempar jumroh
ü  Menginap atau mabit di Muzdalifah
ü  Menginap atau mabit di Mina
ü  Tawaf Wada
24.   Hikmah Umrah
·         Hikmah yang bersifat pribadi, yaitu dapat membersihkan jiwa orang yang melaksanakannya,  mempertebal dan memperteguh keimanan 
·          Hikmah yang berkaitan dengan masyarakat adalah mempertebal rasa persatuan dan menggalang kebersamaan diantara sesama umat Islam. Ibadah haji mempertemukan jutaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia. Mereka datang dengan segala keberagaman untuk mengerjakan ibadah yang sama di tempat yang sama. Hal ini akan menumbuhkan rasa solidaritas, senasib dan sepenanggungan

25.    Melatar belakangiterjadinya peristiwa pada masa Rasulullah

26.   Misi nabi Muhammad periode Mekkah

27.   Kegiatan wirausaha yang terjadu pada masa Nabi di Madinah

28.   Peran aktif khalifah pada masa abbasiyah

29.   Proses masuknya islam di Nusantara (perdagangan, social, atau pendidikan)

30.   Peran kerajaan islam

31.   Contoh tradisiyang bernuansa islam di Indonesia

32.   Contoh hukum mim mati:
·         Idghom Mitsli (Idghom Mimi)
Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan Mim
·         Ikhfa’ Syafawi
Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan Ba’
·         Idzhar Syafawi
·         Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah selain Mim dan Ba’
33.   Hukum Mad:
·         Mad Ashli ( ﺃﺻﻠﻰ   )
Ashli artinya : asal (asal muasal, asal mula kejadian)
Terbagi menjadi 1, yaitu :
ü  Mad Thobi’i ( ﻃﺒﻴﻌﻰ )
Hurufnya ada tiga, yaitu :           
§  Alif mati sesudah fathah
§  Ya’ mati sesudah kasroh
§     Wau mati sesudah domah
Panjangnya : 1 alif = 2 harkat.
Cara bacanya dipanjangkan, satu alif atau dua harkat.
·         Mad Far’i (  ﻓﺮﻋﻰ   )
Far’i artinya : bagian atau cabang
Terbagi menjadi beberapa yaitu :
ü  Mad Wajib Muttashil (ﻤﺗﺻلٌ واﺠبٌ  )
Wajib artinya : harus, Muttashil artinya : dalam satu kata.
Mad Wajib Muttashil adalah apabila ada huruf mad  bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kata, maka harus panjang 5 (lima) harkat.
ü   Mad Jaiz Munfashil ( ﺠاﺌﺯ ﻤﻨﻓﺻل )
Jaiz artinya : boleh, Munfashil artinya : di luar kata.
Mad Jaiz Munfashil adalah apabila ada huruf mad bertemu dengan huruf hamzah di lain (luar) kata, maka dibaca panjangnya boleh 2, 4 atau 6 harkat.
ü  Mad Lain ( ﻠﻴﻥ  )
Lain artinya : lemas.
Hurufnya ada 2, yaitu :        
a.       Ya’ mati setelah fathah
b.       Wau mati setelah fathah
Cara bacanya dipanjangkan 2 harkat tapi lemas.
Jika di akhir kalimat, maka dibacanya boleh 2, 4 atau 6 harkat.
ü      Mad ‘Arid Lissukun ( ﻋاﺮﺾ ﻠﻠسّکوﻥ  )
‘Arid artinya : barulah, Lissukun artinya : di matikan.
Mad ‘Arid Lissukun adalah apabila ada huruf mad bertemu dengan huruf hijaiyyah hidup pada akhir kalimat, maka cara bacanya dipanjangkan terlebih dahulu baru dimatikan
ü    Mad ‘Iwad ( عوادٌ )
‘Iwad artinya : membuang tanwin.
Mad ‘Iwad adalah apabila ada fathah tain ( -ً ) bertemu dengan huruf alif atau ya’ mati di akhir kalimat, maka cara bacanya dipanjangkan 2 harkat.
ü  Mad Badal ( بدلٌ )
Badal artinya : berdiri sendiri (sebagai pengganti huruf alif mati).
Mad Badal adalah apabila ada huruf hamzah ( أ ) bertemu huruf alif mati setelah fathah atau ya’ mati setelah kasroh, maka dibacanya panjang 2 harkat.

34.   Waqaf:
·         Tanda mim ( مـ ) disebut juga dengan Waqaf Lazim. yaitu berhenti di akhir kalimat sempurna. Wakaf Lazim disebut juga Wakaf Taamm (sempurna) karena wakaf terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda mim ( م ), memiliki kemiripan dengan tanda tajwid iqlab, namun sangat jauh berbeda dengan fungsi dan maksudnya;
·         tanda tho (  ) adalah tanda Waqaf Mutlaq dan haruslah berhenti.
·         tanda jim (  ) adalah Waqaf Jaiz. Lebih baik berhenti seketika di sini walaupun diperbolehkan juga untuk tidak berhenti.
·         tanda zha (  ) bermaksud lebih baik tidak berhenti;
·         tanda sad (  ) disebut juga dengan Waqaf Murakhkhas, menunjukkan bahwa lebih baik untuk tidak berhenti namun diperbolehkan berhenti saat darurat tanpa mengubah makna. Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah pada fungsinya, dalam kata lain lebih diperbolehkan berhenti pada waqaf sad;
·         tanda sad-lam-ya' ( ﺻﻠﮯ ) merupakan singkatan dari "Al-washl Awlaa" yang bermakna "wasal atau meneruskan bacaan adalah lebih baik", maka dari itu meneruskan bacaan tanpa mewaqafkannya adalah lebih baik;
·         tanda qaf (  ) merupakan singkatan dari "Qiila alayhil waqf" yang bermakna "telah dinyatakan boleh berhenti pada wakaf sebelumnya", maka dari itu lebih baik meneruskan bacaan walaupun boleh diwaqafkan;
·         tanda sad-lam ( ﺼﻞ ) merupakan singkatan dari "Qad yuushalu" yang bermakna "kadang kala boleh diwasalkan", maka dari itulebih baik berhenti walau kadang kala boleh diwasalkan;
·         tanda Qif ( ﻗﻴﻒ ) bermaksud berhenti! yakni lebih diutamakan untuk berhenti. Tanda tersebut biasanya muncul pada kalimat yang biasanya pembaca akan meneruskannya tanpa berhenti;
·         tanda sin ( س ) atau tanda Saktah ( ﺳﮑﺘﻪ ) menandakan berhenti seketika tanpa mengambil napas. Dengan kata lain, pembaca haruslah berhenti seketika tanpa mengambil napas baru untuk meneruskan bacaan;
·         tanda Waqfah ( ﻭﻗﻔﻪ ) bermaksud sama seperti waqaf saktah ( ﺳﮑﺘﻪ ), namun harus berhenti lebih lama tanpa mengambil napas;
·         tanda Laa (  ) bermaksud "Jangan berhenti!". Tanda ini muncul kadang-kala pada penghujung mahupun pertengahan ayat. Jika ia muncul di pertengahan ayat, maka tidak dibenarkan untuk berhenti dan jika berada di penghujung ayat, pembaca tersebut boleh berhenti atau tidak;
·         tanda kaf (  ) merupakan singkatan dari "Kadzaalik" yang bermakna "serupa". Dengan kata lain, makna dari waqaf ini serupa dengan waqaf yang sebelumnya muncul;
·         tanda bertitik tiga ( ... ...) yang disebut sebagai Waqaf Muraqabah atau Waqaf Ta'anuq (Terikat). Waqaf ini akan muncul sebanyak dua kali di mana-mana saja dan cara membacanya adalah harus berhenti di salah satu tanda tersebut. Jika sudah berhenti pada tanda pertama, tidak perlu berhenti pada tanda kedua dan sebaliknya.

35.   SuratAt-tin dan artinya
·         Wattiini wazzaituun
ü  demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun
·         Watuurisiiniin
ü  dan demi bukit Sinai
·          wahaadzal baladil amiin
ü  dan demi kota (Mekah) ini yang aman
·         laqod holaqnal insaana fii ahsani taqwiim
ü  Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya 
·         tsumma rodadnaahu asfala saafiliin
ü  kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)
·         illalladziina amanu wa'amilussoolihaati falahum ajrun ghoiru mamnuun
ü  kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya
·         famaa yukadzzibuka ba'du biddiin
ü  Maka Apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?
·         alaisalloohu bi ahkamil haakimiin.
ü  Bukankah Allah hakim yang seadil-adilnya?
36.   Kandungan surat attin

37.   Surat Al-Insyiroh

1.Alam Nasyroh Laka Shodrok
2.Wawadho’naa ‘Anka Wizrok
3.Alladzi Anqodho dhohrok
4.Warofa’naa Laka Dzikrok
5.Fa-inna Ma’al ‘Usri Yusro
6.Inna Ma’al ‘Usri Yusro
7.Fa-idza Faroghta Fanshob
8.Wa-ilaa Robbika Farghob


38.   Menentukan sikap terpuji dalam bekerja seperti yang terkandung pada surat al insyiroh

39.    Sifat wajib Allah

·         Wujud (ada)
·         Qidam (terdahulu)
·         Baqa (Kekal)
·         Mukhalafatuhu Lilhawadisi  (Berbeda dengan makhluknya)
·         Qiyamuhu Binafsihi  (Berdiri Sendiri)
·         Wahdaniyat  (esa)
·         Qudrat (kuasa)
·         Iradat (berkehendak
·         Ilmu (Mengetahui)
·         Hayat (hidup)
·         Samun (mendengar)
·         Basar (melihat)
·         Kalam (berbicara)
40.   Sifat Allah (mustahil)
·         ‘Adamun   (Tiada )
·         Hudutsun (Baru)
·         Fanaun  (Binasa)
·          Mumatsalatul Lil Hawadisi  (Menyamai Dengan Makhluknya)
·         Qiyamuhu Bi Ghairihi  (Berdiri-Nya Dengan Yang Lain)
·         Ta’addud (Berbilang-Bilang)
·          Ajzun  (Lemah)
·         Karahah  (Terpaksa)
·         Jahlun  (Bodoh)
·         Mautun (Mati)
·         Summun  (Tuli)
·         ‘Umyun   (Buta)
·         Bukmun (Bisu)
41.   Asmaul Husna
·         Al aziz (Maha Perkasa)
·         Al Wahab (Maha Pemberi)
·         Al Fattah (Maha Pembuka Hati/ Maha Pemberi Keputusan)
·         Al Qayyum (Maha Mandiri)
·         Al Hadi (Maha member petunjuk)
·         Al Razaq (maha pemberi rezeki)
·         Al Adlu (Maha Adil)
·         Al Salam (Maha Pemberi Sejahtera)
·         Al Ghafar (Maha Pengampun)
·         Al Malik (Maha Merajai)

42.   Beriman kepada Malaikat

43.   Perilaku mencintai Al-Qur’an

44.   Beriman Kepada Rasul

45.   Sifat Wajib Rasul:
·         Sidiq            : berkata benar
·         Amanah     : dapat dipercaya
·         Tabligh       : menyampaikan
·         Fathonah   : cerdik,pandai
46.   Istilah Hari Kiamat:
·         Yaumul Barzah: waktu antara sesudah meninggal nya seseorang sampai menunggu datangnya hari kiamat.
·         Yaumul Baats: Masa dibangkitkan
·         Yaumul Mahsyar: Berkumpulnya di Padang Mahsyar
·         Yaumul Hisab: Diperhitungkan
·         Yaumul Mizan: Ditimbang
47.   Kandungan ayat Al Qur’an berkaitan dengan hari akhir

48.   Dalil Naqli proses hari kiammat

49.   Ciri beriman kepada qadha dan qadhar

·         Mentaati perintah Allah swt dan menjauhi serta meninggalkan segala larangan Allah swt
·         Berusaha dan bekerja secara maksimal
·         Tawakkal kepada Allah swt secara menyeluruh dan berdoa
·         Mengisi kehidupan di dunia dengan hal-hal positif untuk mencapai kebahagiaan hidup di akherat
·         memperhatikan dan merenungkan kekuasaan dan kebesaran Allah swt
·         bersabar dalam menghadapi cobaan
50.   Contoh peristiwa qadha dan qadhar

0 komentar:

Posting Komentar

Thanks For Visiting