Pages

Senin, 10 Februari 2014

Hampir karam

Jika dapat ku analogikan hidupku, ingin ku analogikan seperti kapal yang salah waktu untuk berlayar. Kenapa kukatakan demikian?
Hidupku bagaikan kapal, tak besar seperti kapal pesiar, biasa dan sederhana saja. Ku bentangkan layar kapal ku agar dapatku berlayar mengarungi samudera. Awalku berlayar, aku bahagia karena akan ku dapatkan rasa bangga karena dapat ku arungi seluruh samudera.

Tapi bahagiaku hanya singkat saja, tiba-tiba datang segunungan ombak yang tinggi dan badaipun datang tak kalah hebat nya. Dengan segala dayaku, ku pertahankan laju kapalku, ku seimbangkan kapalku agar tetap berdiri tegak. Badai dan ombak tinggi tiada henti menerjang kapalku, hampir sudah karam kapal sederhanaku ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Thanks For Visiting